Hukum Saham dan Obligasi - Ustadz Erwandi Tarmidzi, MA



Bagaimana hukum saham dan obligasi dalam islam?

- Ustadz Erwandi Tarmidzi, MA

source

Comments

  1. SUN yang dimaksud adalah sukuk? kalo ada vocer itu yang dibilang sejenis bunga, itu bukanlah bunga, melainkan ujrah. disana antara pemerintah dan masyarakat ada proses jual beli (berdagang), infrastuktur (tol, Gor,) tersebut jadilah milik masyarakat dan pengelola adalah pemerintah dengan akad wakala bil ujrah. Maka setelah ada jual beli lalu ada kerjasama. Dan kontrak itu dibikin masa waktu 3 tahun, dengan kata lain selama 3 tahun pemerintah membayar ujrah ke masyarakat di akhir 3 tahun bank membeli kembali dari masyarakat. Wallahualam.

    ReplyDelete
  2. Pendapat tentang haramnya transaksi saham melalui bursa efek juga muncul dari Majelis Fatwa Syariat Kuwait. Alasannya, unsur-unsur syirkah al-asham yang dikenal dalam fikih Islam tidak terlihat dalam bursa efek. Di samping itu, dalam kegiatan ini sangat menonjol unsur penipuan (gurur). Para ulama dan peminat hukum Islam di Indonesia mengemukakan beberapa pendapat. Pakar Ilmu Syariat UIN Jakarta Dr H Peunoh Daly mengatakan, jual beli saham di bursa efek mengandung gurur. Hal ini dilarang dalam Islam.

    Menurutnya, jual beli saham di bursa efek sama dengan memperjualbelikan ikan dalam kolam yang tidak diketahui jumlahnya atau menjual buah-buahan di pohon dan belum matang. Unsur spekulasinya terlalu besar, sehingga bisa mencelakakan orang banyak. Sikap seperti ini dilarang syarak. Menurut Peunoh Daly, jual beli saham di bursa efek setidaknya berhukum makruh. Dosen fikih Islam Pascasarjana UIN Jakarta Dr H Satria Effendi juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, transaksi jual beli saham mengandung dua kemungkinan, yaitu gubun fahisy (kerugian besar) dan gubun yasir (kerugian biasa).

    ReplyDelete
  3. jangan beli obligasi karena riba jangan narik pajak haram, dan uang2 itu intinya haram, kesimpulannya negara makan duit haram wkakwkwk

    ReplyDelete
  4. Bapak penanya ini mirip artis siapa ya

    ReplyDelete
  5. si bapa kekeuh udah tau bunga riba malah mau halal

    ReplyDelete
  6. kalau kita belo saham perusahaan kan di gunakan untuk dikelola perusahaan tab. kita mendapat keuntungam dr hasil pengelolaan itu dr psh tempat kita tanamkam saham..berarti itu g boleh ya?.#hehe..make sure lagi..

    ReplyDelete
  7. Masya Alloh Tegas dan lembut.... , semoga qta terhindar dari segala bentuk riba...Amin

    ReplyDelete
  8. >>>ABS is ааa unique waу oof mаking mooоonеy onlinе thrоugh binarу options.
    Geeeet started ==>https://twitter.com/9b7e19512eee5d182/status/822802098999951360<<====<<click it, Good strateееgy>>>

    ReplyDelete
  9. Sahamnya gimana, saya pernah ngedenger fatwa MUI yang menyatakan saham halal, karena di dalam saham tidak ada yang untung dan rugi, ketika perusahaan atau emiten untung apabila saham harganya naik maka investorpun akan ikut untung, dan apabila perusahaan atau emiten mengalami masalah dan menyebabkan harga saham turun maka investorpun akan rugi, sehingga di dalam saham ketika perusahaan rugi makan invstorpun akan rugi, ketika perusahaan untung invstorpun akan untung, HAL INI BERBEDA DENGAN JUDI, dimana di dalam judi ada yang untung dan buntung, sedangkan di dalam saham ketika perusahaan untung investor akan ikut untung, ketika perusahaan buntung investorpun akan ikut buntung, NAMUN ada hal yang harus diketahui di dalam saham ADA 2 KEUNTUNGAN yaitu lewat DIVIDEN dan lewat CAPITAL GAIN, Dividen adalah keuntungan dari saham yang tidak didapatkan lewat jual beli, sehingan Dividen adalah keuntungan dari setiap perusahaan yang kita pegang sahamnya , MUNGKIN DALAM DIVIDEN INI HARAM, tetapi dalam CAPITAL GAIN adalah sebuah keuntungan saham yang didapatkan lewat jual beli, dan mungkin yang diharamkan lewat Islam adalah SAHAM PERBANKAN yang menganut sistem riba, dan pembagian keuntungan lewat DIVIDEN

    ReplyDelete
  10. orang miskin pinjem ke bank atau rentenir itu terpaksa ustadzz, kenapa? karena muslim di sekitarnya cuma bisa ngomong,, dipinjemin uang gak percaya apakah siorang miskin ini bisa bayar apa kagak, siapa yang salah kalo gini?kalo akhirnya dia ambil riba, Berapa banyak muslim disekitar kita yang hidup dibawah garis kemiskinan tetapi apa yang bisa dilakukan umat muslim lainnya yang berlebih?

    cuma bisa bilang sodakoh tapi pas dipinjemin uang gk mau kasih takut terlalu sayang sama harta,

    cuma bisa ngomong !

    Suatu malam saya mabit di BI, ada seseorang sdh tua bilang gini ke saya..
    Yang ceramah disana cuma bisa ngomong, katanya ummat ialam sodara tetapi saya mau pinjam uang buat makan anak dan istri saya saja gk dikasih.. Padahal dia bisa gerakin ummat buat bantu saya..

    Sungguh sedih mendengar ceritanya, lalu saya memberikan uang milik saya yang ada di dompet malam itu hanya saya sisain buat ongkos pulang saya saja.

    Saaya pikir kebanyakan kita lebih besar rasa curiganya dari pada keyakinannya kepada allah..

    ReplyDelete
  11. Saya beli banyak apartemen, karena perkiraan saya harganya bakal naik..ternyata rugi..haram gak?? Saya beli banyak saham karena pikiran saya biasa2 aja, ternyata untung banyak, haram gak? Saya beli emas untuk investasi, karena harapan saya emas bakalan naik, ternyata turun..haram gak? Saya buka usaha jualan sarung, karena pikiran saya untungnya lumayan, ternyata pemainnya banyak, dan akhirnya rugi..haram gak?


    Benang merahnya, semuanya spekulasi, haramin aja sekalian semuanya, nongkrong aja dirumah bengong.

    ReplyDelete
  12. Reksadana tuh sudah disahkan MUI itu ada fatwanya. Saham yg ada di reksadana sistemnya itu bagihasil dari perdagangan bukan suku bunga...

    ReplyDelete
  13. 1. Coba buka fatwa lajnah daimah saudi. Di sana penjelasan mengenai hukum saham itu dirinci, bisa halal bisa haram tergantung produk saham mana yg diambil, kalau perbankan mungkin ya bagi muslim itu haram. 2. Tidak judi sih, adalah kemampuan kita membaca situasi sama kaya dagang, perusahaan yg kita beli sahamnya bisa untung bisa rugi dan kita ikutan di dalamnya. 3. Saham emang bisa bikin rugi bagi yg tidak memahami 4. Para ustadz sering menggaungkan, ekonomi kita ga boleh kalah dari kaum kafir, kalau saham dipukul rata haram pasar modal kita akan di modali kafir, mereka yg untung dan kita gigit jari. Seharusnya para ulama ini bukan terus ngomongin statusnya haram apa halal, tapi gimana caranya kita bisa andil dalam pasar modal tapi tetap halal, banyak kok sekarang saham produk syariah. Tapi kalau ujungnya "kita harus tegakkan syariah dan khilafah" dulu then I have nothing to say

    ReplyDelete
  14. pak ustad tadi di akhir menyakan obligasi dan saham, mungkin pak ustad kurang menyimak jadi yang haram itu obligasi/sun, tapi kalo saham tidak pak.....sesuai penjelasan sebelumnya.

    ReplyDelete
  15. Keliatan bedanya, pas ustadz menanggapi pertanyaan dr orang tua, terkesan lembut.

    ReplyDelete
  16. yg sana bilang enggak yg sini bilang iya .trus yg bener yg manaaaaa??

    ReplyDelete
  17. Saham itu adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Ente membeli saham berarti ente membeli perusahaan berdasarkan prosentasenya. Begitu pun saat ente menjual saham, berarti ente menjual kepemilikan suatu perusahaan yang ente miliki. Kalo menurut ane jual beli saham itu halal. Sedangkan obligasi menurut ane memang haram, krn itu seperti hutang 100 ngembaliinnya 110 ada unsur penambahan nominal. Saham berbeda dengan obligasi. Mungkin pak ustadz perlu belajar tentang saham dan obligasi.

    ReplyDelete
  18. Obligasinya sudah dibahas, tapi saham nya belum...

    ReplyDelete
  19. Ini ustadz mana ya? Dari luar negri yah? Kadang beliau gagal paham dalam menanggapi pertanyaan,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hukum Asuransi Syariah | Ustadz Dr Erwandi Tarmizi